Indahnya Toleransi Umat Beragama di Tulungagung -->

Header Menu


Indahnya Toleransi Umat Beragama di Tulungagung

Rabu, Desember 28, 2016

Indahnya Toleransi Umat Beragama di Tulungagung mencerminkan semangat kebhinnekaan dalam sosial masyarakat

indahnya Toleransi umat Beragama di Tulungagung

Sejarah mencatat masyarakat Tulungagung terkenal akan keramahan dalam menyambut para pendatang, tanpa membedakan latar belakangnya
Hal inilah yang menjadikan Raja Dhaha memberi kedaulatan bagi masyarakat Lawadan, atas jasa mereka dalam membantu melawan serangan musuh yang akan menyerang kerajaan Dhaha

hingga saat sekarang keramahan masyarakat Tulungagung masih tetap terjaga
baik hubungan antar umat Beragama ataupun dalam kehidupan bermasyarakat
Dalam pandangan masyarakat Tulungagung perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk saling berinteraksi.
Mereka bisa hidup berdampingan menjaga Toleransi dalam menjalankan keyakinanya
Sebuah pemandangan indah ketika umat muslim merayakan hari raya idhul fitri, umat nasrani turut serta saling berbaur bersilaturahmi ke rumah umat muslim
Begitu juga saat perayaan Natal, umat muslim menyambangi rumah umat nasrani untuk bersilaturahmi juga
Kebiasaan ini turun temurun terlihat di beberapa tempat dan tidak pernah menjadi sebuah salah paham antar umat beragama
Di daerah Tulungagung ada beberapa tempat yang mayoritas umat muslim tapi terdapat komunitas umat nasrani yang bermukim di daerah tersebut lebih dari 100 tahun
  • Dusun Tumpuk, Desa/Kecamatan Besuki


  • toleransi warga tumpuk besuki

    Dusun Tumpuk terletak di sebelah barat pintu masuk Pantai Popoh Tulungagung Jawa Timur
    Terdapat 200 umat nasrani, serta sebuah gereja yang sudah berumur lebih 100 tahun
    Toleransi antar umat beragama di sini patut mendapat apresiasi, selain komunikasi yang baik antara ulama dan pendeta melalui kegiatan kemasyarakatan.
    ada juga warga dari dusun Tumpuk yang melaksanakan pernikahan dengan umat muslim di sekitarnya
    dari hasil pernikahan tersebut, ada yang masih tetap menetap di Dusun Tumpuk dan memeluk agama nasrani.
    Adapula yang beralih memeluk agama islam dan menetap di daerah laim
    Namun hal ini tidak menjadi masalah karena mereka masih tetap menjaga tali silaturahmi

  • Dusun Blumbang, Desa/Kecamatan Campur Darat

  • Dusun Blumbang terdapat lebih 100 umat nasrani dan sebuah gereja peribadatan
    Hampir sama dengan umat nasrani di dusun Tumpuk, penganut agama nasrani di tempat ini senantiasa membaur dengan umat muslim di sekitarnya.
    Setiap ada kegiatan keagamaan, warga selalu bergotong royong mensukseskan acara tersebut

  • Desa Gandong Kecamatan Bandung


  • pengamanan gereja gandong

    Desa Gandong terdapat sebuah gereja dan beberapa umat nasrani yang tinggal di sekitarnya
    walaupun aktivitas umat nasrani di tempat ini tidak begitu menonjol seperti di dusun Tumpuk / Dusun Blumbang.
    Akan tetapi umat nasrani di tempat ini dengan leluasa menjalankan aktivitas peribadatanya dengan tenang
    Umumnya gereja ini di kunjungi umat nasrani dari beberapa daerah sekitarnya


Itulah Indahnya Toleransi Umat Beragama di Tulungagung bagian selatan.
Yang mana keberadaan umat nasrani berada di lingkungan umat muslim.
Selain itu di Tulungagung terdapat sebuah kelenteng untuk penganut agama konghucu yang berada di tengah jantung kota Tulungagung
Hubungan dengan umat muslim di sekitarnya sangat menonjol.
Mereka yang mayoritas keturunan Tionghoa memiliki kemajuan dari segi ekonomi
Banyak kegiatan sosial dilakukan saat perayaan keagamaan.
membagikan angpaw untuk masyarakat sekitar, serta menyelenggarakan bea siswa untuk masyarakat kurang mampu di tulungagung tanpa membedakan latar belakang agamanya.

bakti sosial warga konghucu

Toleransi Antar Umat Muslim di Tulungagung juga relatif kondusif
Pada saat penetapan awal puasa ramadhan ataupun hari raya lainnya, umat Muslim di Tulungagung tidak meributkan bila terjadi perbedaan pelaksanaanya
Begitu juga menyikapi kasus penistaan agama oleh ahok, umat Muslim di Tulungagung menyerahkan masalah itu kepada pihak berwajib
Mereka tidak berbondong bondong ke jakarta untuk melakukan demontrasi
Umat Muslim di Tulungagung tidak pernah melakukan sweeping kepada umat nasrani seperti di daerah lain, tentang kebijakan peragaan perayaan hari natal
Mereka memilih bergabung dengan petugas keamanan untuk menjaga kamtibmas di lingkungan sekitarnya,
Begitu Indahnya Toleransi Umat Beragama di Tulungagung yang patut di contoh oleh daerah lain di Indonesia.
Pluralisme bukan harus jadi penghalang untuk saling bersilaturahmi
Karena semua itu merupakan simbol Guyup Rukun antara umat manusia tanpa harus membedakan aqidah masing masing individu
Sehingga terciptalah Indahnya Toleransi Umat Beragama