Cethe Membatik Rokok khas Tulungagung adalah gaya hidup turun temurun yang melekat pada pecinta rokok dan kopi di wilayah kabupaten Tulungagung dan sekitarnya
Istilah Cethe berasal dari kata endapan, sedangkan Nyete merupakan proses membatik Rokok dengan endapan kopi yang sedikit mengering
Dari beberapa penelusuran, Sejarah Kopi Cethe dimulai wilayah Kabupaten Tulungagung bagian Kecamatan Kalangbret.
Kemudian berkembang ke seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung.
Berawal dari seorang pembatik kain asal Kalangbret, ketika menunggu kain batik yang di jemur.
Dia iseng membatik rokok dengan tinta batik, Karena aroma yang di timbulkan terlalu menyengat.
Pembatik itupun iseng mengolesi rokoknya dengan endapan kopi yang sudah habis dia minum
Setelah dirasa aroma rokok dan kopi yang terbakar sangat gurih
Akhirnya besoknya Pembatik itu mengulang terus membatik rokoknya dengan endapan kopi
Lama kelamaan kebiasan Pembatik itu banyak di ikuti oleh orang orang di sekitarnya
Hingga kini tradisi Kopi Cethe memjadi Ikon Kabupaten Tulungagung.
Banyak warung kopi yang menyediakan kopi cethe beserta perlengkapannya.
walaupun aktivitas kopi chete bisa di lakulakukan dimana saja, asalkan ada kopi juga rokok.
Tetapi lebih dari itu filosofi Kopi Chete adalah simbolis dari kebersamaan,
Aromanya yang gurih khas kopi terbakar melambangkan kejantan seorang perokok
Jadi menikmati kopi cethe bersama sama di warung kopi lebih menggairahkan, walaupun cuma habis secangkir kopi bisa berjam jam nongkrong di warung kopi
Bahan membuat Kopi Cethe khas Tulungagung yang paling banyak di jual di warung warung kopi adalah kopi murni yang di tumbuk sangat halus.
ada juga warung kopi yang menjual kopi murni di campur kacang ijo, biasanya di sebut kopi ijo
Dan Peralatan pendukung untuk Kopi Cethe berupa Secangkir Kopi, Rokok, Lepek ( tempat menyeduh kopi) , potongan kertas, serta alat untuk membatik seperti tusuk gigi, korek api dari kayu ataupun silet.
Berikut ini cara membuat adonan Kopi Cethe khas Tulungagung yang berkualitas
- Secangkir Kopi Siapkan Secangkir Kopi panas, aduk berulang ulang hingga gula dan kopi bisa bercampur
- Tuang Kopi ke Lepek lalu diamkan adonan tersebut sekitar 5 menitan, hingga adonan kopi mengendap di bawah Setelah adonan mengendap, Tuang kembali adonan ke Cangkir Kopi sebelumnya. Sisakan endapan adonan di dalam Lepek
- Mengeringkan Adonan di Lepek Sisa endapan Kopi di dalam Lepek tadi, Keringkan dengan Potongan kertas. dengan menutupi adonan dengan potongan kertas di permukaanya Lakukan proses ini hingga adonan sedikit mengering
- Campur Adonan dengan Pelengkap Setelah adonan mengering, campur dengan pelengkap hingga rata Pelengkap bisa berupa susu instan, bubuk vanilli, ataupun sesuai selera
Dilihat dari segi kemasyarakatan, aktivitas Kopi Cethe memiliki sisi positif diantaranya adalah
- KESENIAN Kopi Cethe adalah seni membatik dengan media rokok Hal ini bernilai seni tinggi, Karena dengan Kopi Cethe bisa melestarikan kesenian batik
- SOSIAL Aktivitas Kopi Cethe bisa mempererat tali persaudaraan antar sesama Karena ketika dalam proses pembuatan adonan yang relatif lama, bisa untuk bercakap cakap ataupun bersenda gurau
- KREATIF Kegiatan Kopi Cethe merupakan aktivitas kreatif berupa membatik rokok Desain Kopi Cethe juga bervariasi tergantung kreatifitas masing masing
Namun ada anggapan Kopi Cethe khas Tulungagung merupakan aktivitas yang mubazir
Karena dengan Kopi Cethe, penikmat Kopi akan berjam jam berada di warung kopi
Selain itu warung kopi juga banyak di gunakan oleh pelajar untuk membolos,
Serta menambah jumpah perokok aktip di Indonesia
Hal ini sangat menghawatirkan pada ekstensi Kopi Cethe di kabupaten Tulungagung
Inilah Sebuah Keunikan kabupaten Tulungagung, tidak hanya terkenal dengan pariwisata bahari seperti PANTAI INDAH POPOH atau Pantai pantai lainya
Akan tetapi Tulungagung punya gaya hidup. ketika orang Tulungagung merantau, Kopi Cethe adalah identitas mereka.
Dan ketika Orang Tulungagung menginjakkan kakinya di Tulungagung lagi
Mereka Orang Tulungagung tidak lupa akan Kopi Cethe
akhirnya Tulungagung is my Country menjadi kebanggaan Orang Tulungagung