Tempat Wisata Religi di Tulungagung ,Seperti yang kita ketahui bahwasanya Tulungagung dulunya adalah sebuah daerah berawa rawa, jadi penyebaran islam melalui beberapa tahap dan setiap daerah memiliki cerita religi sendiri yang merujuk pada tokoh tokoh ulama yang berjuang menyiarkan islam di daerah tersebut.
Jadi mumpung masih di bulan ramadhan ini ada baiknya anda sempatkan untuk berziarah ke makam para ulama ulama tersebut agar kita bisa mengambil hikmah dari perjuangan beliau itu.

Dan berikut ini beberapa tempat wisata religi yang ada di tulungagung yang bisa anda kunjungi :
Syeikh Syamsudin (Mbah Suryo / Mbah Guru Wali) di Pantai Popoh Tulungagung
Makam Syeikh Syamsudin (Mbah Suryo / Mbah Guru Wali) berada di dekat pantai Popoh Tulungagung.
Konon mbah wali singgah di tanah air lebih dulu sebelum masa wali songo.alah tokoh agama Islam di pulau Jawa sebelum zaman Wali Songo.
Namun tidak ada data resmi yang bisa dijadikan acuan perihal tersebut .
Pangeran Benowo di Bedalem Kecamatan Besuki Tulungagung
Pangeran Benowo merupakan figur kharismatik yang rela meninggalkan kemewahan hidup sebagai bangsawan dan memilih jalan menyiarkan agama islam.
Beliau melanglang buana di seantero pulau jawa dan di setiap persinggahan beliau selalu mendirikan musholla yang nantinya bisa di kembangkan oleh para masyarakat.
Pangeran Benowo akhirnya wafat di daerah besuki tulungagung dan di makamkan pula di tempat tersebut.
KHR. Abdul Fattah di Mangunsari Kecamatan Kedungwaru Tulungagung
KH. R. Abdul Fattah merupakan pendiri pondok pesantren Al- Fattah Mangunsari Tulungagung,
Beliau selain sebagai ulama juga pejuang melawan penjajah belanda / jepang di tulungagung.
Selain itu pula peran beliau juga dalam membuka makam makam ulama besar di tulungagung seperti kompleks makam pangeran benowo di bedalem
Beliau Wafat pada hari Selasa Pon, 3 Robiul Akhir 1372 H (29 Nopember 1954 M) dan dimakamkan di barat masjid pondok Mangunsari.
KH. Dimyathi 'Wali Dimyathi' di Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat
Kyai Haji Dimyathi, dilahirkan pada tahun 1875, di Dusun Kauman desa Campurdarat kecamatan Campur darat.
Semasa hidupnya beliau selain syiar agama juga tekun dalam bertani.
Sebagai ulama besar kyai dimyati di segani dan banyak memberi contoh tauladan untuk kita semua.
Dimana beliau mengajarkan keseimbangan antara beribadat juga dalam bekerja.
Pada tahun 1974 beliau KH. Dimyathi wafat dan dimakamkan di dusun Kauman Desa Campurdarat (dibelakang Masjid Daruttaibin Campurdarat), masyarakat Campurdarat dan sekitarnya menyebut makam mbah wali campur ada juga yang menyebut mbah wali Dimyathi. Wallohu a’lam.
Sunan Kuning di Desa Macanbang Kecamatan Gondang Tulungagung
Menurut masyarakat setempat, sunan kuning merupakan bangsawan dari kerajaan mataram yang melarikan diri dari serangan voc belanda.
Namun da pula di tempat lain yang lebih di yakini sebagai makam sunan kuning di semarang.
Tetapi apapun itu keyakinan masyarakat tidak berubah, bahwasanya makam yang ada di belakang masjid tiban desa macan bang ini sebagai makm sunan kuning.
Di Masjid Tiban Macanbang inipun juga terdapat benda-benda kuno. Masyarakat setempat terlanjur mempercayainya sebagai peninggalan Sunan Kuning. Benda kuna yang dimaksud anatara lain berupa bedug, mimbar khotbah, dampar untuk tadarusan dan kentongan kayu.
Nyai Fatimah Desa Tawangsari
Nyai Fatimah merupakan kartini dari tulungagung.
Beliau juga di kenal sebagai Nyai Lidah Hitam yang memiliki kesaktian mandraguna sama halnya seperti suaminya Kyai Abu Masur dari Desa Tawangsari.
Julukan Nyai Lidah Hitam di berikan oleh para penjajah belanda melihat sepak terjang nyai fatimah dalam melakukan syiar agama dan kesaktian beliau tersebut.
Makam Fatimah atau lebih dikenal Nyai Lidah Hitam di komplek pemakaman keluarga Kyai Abu Mansur di belakang masjid Tawangsari Kecamatan Kedungwaru.
Syeikh Basyarudin di Srigading Desa Bolorejo Kecamatan Kauman Tulungagung
Syeikh Basyarudin merupakan ulama besar yang ada di Tulungagung, selain itu beliau juga merupakan guru spiritual bupati tulungagung yang pertama.
Makam beliau yang berada di dusun Srigading, Kauman. Pada malam Jum’at legi makam ulama besar tersebut diziarahi pendatang dari berbagai daerah. Bahkan makam Syeikh Basyarudin sering diziarahi para santri dari pondok pesantren di berbagai daerah. Disekitar makam Syeh Basyarudin terdapat makam Bupati Tulungagung dan kerabatnya.
Untuk detail biografinya bisa lihat di Tokoh Legendaris Asal Tulungagung
RM. Djayeng Koesoemo di Demuk Pucanglaban Tulungagung
RM. Djayeng Koesoemo merupakan pendiri deaa Demuk, Pulanglaban.
Beliau keluar dari lingkungan kadipaten karena tak tega melihat warganya di siksa kaum penjajah.
Kemudian akhirnya beliau menetap di desa demuk, Pucang laban
Tumenggung Surontani Kertoyuda di Wajak Kecamatan Boyolangu Tulungagung
Tumenggung Surontani Kertoyuda dimakamkan di Gunung Budeg. Kertoyuda adalah Senopati Wajakpada era Surontani Kerto Koesumo. Bahkan dia sempat menggantikan Tumenggung Surantani Ariyo Koesumo disaatki Surontani I di tahan di Mataram, meski hanya sementara. Setelah Surontani I kembali ke Wajak menantunya diangkat sebagai Tumenggung Surotani II dengan gelar Kerto Koesoemo
Eyang Agung Tjokro Koesumo
Eyang Agung Tjokro Koesumo dimakamkan di dekat Candi Dadi Wajak Kidul.
Tidak banyak informasi tentang cerita masa hidup beliau.
Kebanyakan para peziarah datang dari berbagai daerah di wilayah pulau jawa ataupun bali
RMT. Djayadiningrat Adipati Tulungagung
RMT. Djayadiningrat merupakan Adipati Tulungagung yang sangat terkenal sebagai ulama juga pejuang melawan penjajah belanda.
Beliau seringkali mengumpulkan para ulama dan santri santrinya untuk berbagi ilmu tentang agama islam.
Beliau juga merupakan saudara pangeran diponegoro.
Akhirnya setelah wafat beliau dimakamkan di belakang Masjid Macan, Kedungwaru.
Syeikh Sarkowi Desa Ngujang
Makam Syekh Sarkowi berada di desa Ngujang Kecamatan Kedung Waru Makam tersebut berada di tengah sawah. Menurut cerita penemu makam tersebut adalah seorang pengusaha yang pernah ditolong Syekh Sarkowi.
Dimasa sulitnya seorang pengusaha tersebut pernah bertemu orang tua. Orang tua tersebut mendoakan semoga seorang yang berasal dari Nganjuk tersebut menjadi orang sukses. Pesan orang tua tersebut jika sudah sukses agar segera beribadah haji ketanah suci Makah.
Di saat menunaikan ibadah haji, pengusaha dari Nganjuk tersebut bertemu lagi dengan orang tua yang pernah berpesan untuk menunaikan ibadah haji jika sudah sukses.
Atas cerita tersebut itulah kemudian tempat itulah ramai di kunjungi masyarakat.
Itulah tempat tempat yang bisa anda kunjungi sebagai wisata religi yang bisa anda jadikan referensi dalam mengisi waktu anda di bulan ramadhan ini.
Atau bisa dapat anda kunjungi ketika singgah di kabupaten Tulungagung.
wisata religi islam
wisata religi jawa barat
wisata religi jawa tengah
paket wisata religi
tempat wisata religi di indonesia
tempat wisata religi di jawa timur
wisata religi wali songo
wisata religi malang
misteri terdapat di tulungagung
makam pangeran benowo tulungagung kabupaten tulungagung, jawa timur 66291
makam sunan kuning tulungagung
makam syekh sarkowi
sejarah mbah wali popoh
makam wali trenggalek
tempat angker di tulungagung
mbah guru wali popoh