Memasuki era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan menyaring sebuah informasi sangat di perlukan.
Setiap Individu di wajibkan mampu memilah kemudian mengolah informasi tersebut dengan baik.
Reformasi Mental yang di canangkan Bapak presiden Jokowi tidak akan berjalan, jika itu hanya di dapat dari 2 atau 4 jam pertemuan setiap minggunya.
Semua itu bisa terwujud jika semua individu di negeri ini memiliki pondasi mental yang bermoral tinggi.
Untuk memadukan program Reformasi Mental, beberapa bulan yang lalu Mendiknas pernah memberi wacana Sekolah Full Day.
Sebenarnya masyarakat Tulungagung umumnya sudah melaksanakan wacana tersebut lebih dulu.
Ketika pagi anak anak usia Sekolah menimba ilmu di pendidikan formal, dan kesorean harinya di lanjutkan dengan Sekolahan non formal.
Ataupun ada sebagai yang menimba ilmu 24 jam penuh, atau yang lebih di kenal dengan mondok di sebuah institusi pendidikan bernama pondok pesantren.
Keberadaan Pondok Pesantren inilah yang saya rasa bisa jadi alternatif reformasi Mental, karena selain bisa menimba ilmu formal bisa juga non formal.
Setiap Individu di wajibkan mampu memilah kemudian mengolah informasi tersebut dengan baik.
Reformasi Mental yang di canangkan Bapak presiden Jokowi tidak akan berjalan, jika itu hanya di dapat dari 2 atau 4 jam pertemuan setiap minggunya.
Semua itu bisa terwujud jika semua individu di negeri ini memiliki pondasi mental yang bermoral tinggi.
Untuk memadukan program Reformasi Mental, beberapa bulan yang lalu Mendiknas pernah memberi wacana Sekolah Full Day.
Sebenarnya masyarakat Tulungagung umumnya sudah melaksanakan wacana tersebut lebih dulu.
Ketika pagi anak anak usia Sekolah menimba ilmu di pendidikan formal, dan kesorean harinya di lanjutkan dengan Sekolahan non formal.
Ataupun ada sebagai yang menimba ilmu 24 jam penuh, atau yang lebih di kenal dengan mondok di sebuah institusi pendidikan bernama pondok pesantren.
Keberadaan Pondok Pesantren inilah yang saya rasa bisa jadi alternatif reformasi Mental, karena selain bisa menimba ilmu formal bisa juga non formal.
Salah satu Pondok Pesantren Terbaik di Tulungagung yang berada di wilayah Tulungagung bagian selatan adalah
Pondok Pesantren Salafiyah Madinul Ulum berdiri sejak tahun 1958.
Pesantren ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Madinul Ulum degan akte Notaris Maskur.SH no 7 tanggal 4 Juni 1991.
Terletak di desa / Kecamatan CampurDarat kabupaten Tulungagung, Tepatnya di sekitar 500 meter sebelah selatan pasar campur darat.
Keunikan dari pesantren ini terletak di tengah pemukiman masyarakat dan tidak terdapat pagar pemisah.
Jadi antara kalangan santri yang mondok dan warga sekitar bisa berbaur.
Selain itu Pesantren ini juga menerima santri yang ingin belajar tanpa harus mondok di Pesantren.
Selain bergerak di bidang Pendidikan, Pesantren ini aktif dalam bidang Kemasyarakatan melalui Radio Komunitas Pesantren Madinul Ulum (MADU FM) serta Stasion Televisi Madu TV.
Pondok Pesantren Salafiyah Madinul Ulum berdiri sejak tahun 1958.
Pesantren ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Madinul Ulum degan akte Notaris Maskur.SH no 7 tanggal 4 Juni 1991.
Terletak di desa / Kecamatan CampurDarat kabupaten Tulungagung, Tepatnya di sekitar 500 meter sebelah selatan pasar campur darat.
Keunikan dari pesantren ini terletak di tengah pemukiman masyarakat dan tidak terdapat pagar pemisah.
Jadi antara kalangan santri yang mondok dan warga sekitar bisa berbaur.
Selain itu Pesantren ini juga menerima santri yang ingin belajar tanpa harus mondok di Pesantren.
Selain bergerak di bidang Pendidikan, Pesantren ini aktif dalam bidang Kemasyarakatan melalui Radio Komunitas Pesantren Madinul Ulum (MADU FM) serta Stasion Televisi Madu TV.
KH. Ahmad Badjuri
Pria yang lahir tahun 1938 M dengan ayah bernama H. PUSLAN Bin Haji Thohir dan seorang ibu Hj. SULMI Binti JAYADI.
Beliau adalah putra daerah Campur Darat yang memprakarsai pendirian Pondok Pesantren Madinul Ulum.
Sebelum mendirikan Pesantren, beliau banyak menimba ilmu di berbagai pesantren di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pertama beliau mondok di Pondok Pesantren Djajar Durenan Trenggalek, kemudian pindah ke Pondok Pesantren Sidarangu Krian Sidoarjo.
Setelah 2 tahun beliau meneruskan mondok ke Pondok Pesantren Berasan Banyuwangi yang di asuh oleh KH Abdul Manan.
Dan selanjutnya ke Pondok Pesantren KAJEN yang berada di PATI Jawa Tengah
Pria yang lahir tahun 1938 M dengan ayah bernama H. PUSLAN Bin Haji Thohir dan seorang ibu Hj. SULMI Binti JAYADI.
Beliau adalah putra daerah Campur Darat yang memprakarsai pendirian Pondok Pesantren Madinul Ulum.
Sebelum mendirikan Pesantren, beliau banyak menimba ilmu di berbagai pesantren di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pertama beliau mondok di Pondok Pesantren Djajar Durenan Trenggalek, kemudian pindah ke Pondok Pesantren Sidarangu Krian Sidoarjo.
Setelah 2 tahun beliau meneruskan mondok ke Pondok Pesantren Berasan Banyuwangi yang di asuh oleh KH Abdul Manan.
Dan selanjutnya ke Pondok Pesantren KAJEN yang berada di PATI Jawa Tengah
Pondok Pesantren Madinul Ulum sebagai Salah satu Pondok Pesantren terbaik di Tulungagung memeliki visi dan misi mencetak generasi yang berilmu serta beraklaqul kharimah.
Metode yang di gunakan dalam proses belajar mengajar memakai metode Back to Nature (Kembali ke Alam)
Metode ini di anggap cocok dengan situasi sekarang ini, Santri yang mondok tidak hanya di bekali ilmu pengetahuan saja tetapi juga cara menerapkan ilmu yang di dapat selama di pesantren agar bisa di terapkan di kehidupan bermasyarakat.
Selain itu ada Kegiatan extra seperti bertani, berternak maupun belajar berdagang.
Jumplah Santri kurang lebih 800 santriwan dan 300 santriwati yang berasal dari berbagai wilayah di pulau jawa dan ada juga dari luar pulau jawa.
Metode yang di gunakan dalam proses belajar mengajar memakai metode Back to Nature (Kembali ke Alam)
Metode ini di anggap cocok dengan situasi sekarang ini, Santri yang mondok tidak hanya di bekali ilmu pengetahuan saja tetapi juga cara menerapkan ilmu yang di dapat selama di pesantren agar bisa di terapkan di kehidupan bermasyarakat.
Selain itu ada Kegiatan extra seperti bertani, berternak maupun belajar berdagang.
Jumplah Santri kurang lebih 800 santriwan dan 300 santriwati yang berasal dari berbagai wilayah di pulau jawa dan ada juga dari luar pulau jawa.
Berikut ini Lembaga Pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Salafiyah Madinul Ulum :
- Taman Kanak Kanak
- Madrasah Ibtida’iyah
- Madrasah Tsanawiyah
- Madrasah Aliyah
- Madrasah Diniyah Awaliyah
- Madrasah Diniyah Wustho
- Madrasah Diniyah Aliyah
- . Pengajian Kitab – Kitab Kuning
- Hafidh Al – Qur’an
- Pendidikan Ektra ( Ketrampilan ; Komputer, Bhs Inggris, Arab )
Selain itu Pondok Pesantren Salafiyah Madinul Ulum juga melakukan dakwah melalui media telekomunikasi.
Radio Komunitas Pesantren Madinul Ulum atau lebih di kenal MADU FM
merupakan stasion radio yang menghadirkan informasi serta dakwah, acara acaranya relatif agamis.
Jaringan Radio ini bisa di dengar di wilayah kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Blitar sampai Jombang.
Setiap pagi pendengar akan di berikan Kuliah Subuh yang langsung di asuh oleh KH Ahmad Badjuri
Selain itu Radio ini juga menyiarkan kegiatan seputar Pesantren
Radio Komunitas Pesantren Madinul Ulum atau lebih di kenal MADU FM
merupakan stasion radio yang menghadirkan informasi serta dakwah, acara acaranya relatif agamis.
Jaringan Radio ini bisa di dengar di wilayah kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Blitar sampai Jombang.
Setiap pagi pendengar akan di berikan Kuliah Subuh yang langsung di asuh oleh KH Ahmad Badjuri
Selain itu Radio ini juga menyiarkan kegiatan seputar Pesantren
MADU TV juga merupakan media komunikasi yang di kembangkan oleh Pondok Pesantren Madinul Ulum
Acaranya yang di beritakan hampir sama dengan dengan Radio Madu Fm.
Sebagai media visual Pesantren, MADU TV banyak merelay kegiatan keagamaan di sekitar wilayah Tulungagung.
Juga aktivitas Pesantren seperti Kuliah Subuh, Pengajian Kitab Kuning jadi Acara favorit.
Tidak ketinggalan Madu Tv juga menghadirkan Acara acara yang Edukatif yang masih berhubungan dengan dakwah
Sebuah implantasi dari kalangan Pesantren, Madu Tv sangat kritis dengan perkembangan Sosial Masyarakat.
Acaranya yang di beritakan hampir sama dengan dengan Radio Madu Fm.
Sebagai media visual Pesantren, MADU TV banyak merelay kegiatan keagamaan di sekitar wilayah Tulungagung.
Juga aktivitas Pesantren seperti Kuliah Subuh, Pengajian Kitab Kuning jadi Acara favorit.
Tidak ketinggalan Madu Tv juga menghadirkan Acara acara yang Edukatif yang masih berhubungan dengan dakwah
Sebuah implantasi dari kalangan Pesantren, Madu Tv sangat kritis dengan perkembangan Sosial Masyarakat.
Keseimbangan pembelajaran di Pesantren inilah yang membuat Pondok Pesantren Madinul Ulum menjadi banyak pilihan orang tua untuk membawa anaknya mondok di sini
Sikap gigih dan bekerja keras yang selalu di ajarkan KH Ahmad Badjuri menjadi alumni Pesantren ini bisa langsung beradaptasi dengan masyarakat.
Hal inilah yang kiranya lebih di kedepankan untuk jadi pondasi mental generasi muda.
Agar tidak mudah terpengaruh oleh berita hoak maupun ajaran ajaran islam garis keras
Sikap gigih dan bekerja keras yang selalu di ajarkan KH Ahmad Badjuri menjadi alumni Pesantren ini bisa langsung beradaptasi dengan masyarakat.
Hal inilah yang kiranya lebih di kedepankan untuk jadi pondasi mental generasi muda.
Agar tidak mudah terpengaruh oleh berita hoak maupun ajaran ajaran islam garis keras
Pondok Pesantren Madinul Ulum Campur Darat memang layak di sebut sebagai Pondok Pesantren Terbaik di Tulungagung
KH Ahmad Badjuri merupakan figur kiai yang patut jadi panutan
Madu Fm Radio Komunitas Pesantren Terbaik di Tulungagung
Madu Tv Media Komunikasi serta Dakwah
Itulah profile singkat serta visi misi Pondok Pesantren Salafiyah Madinul Ulum dalam syiar agama kepada seluruh masyarakat
KH Ahmad Badjuri merupakan figur kiai yang patut jadi panutan
Madu Fm Radio Komunitas Pesantren Terbaik di Tulungagung
Madu Tv Media Komunikasi serta Dakwah
Itulah profile singkat serta visi misi Pondok Pesantren Salafiyah Madinul Ulum dalam syiar agama kepada seluruh masyarakat